MAUMERE -LENTERAPOS.ID, Ada sekitar 14 siswa dari sekolah SMPK Frater Maumere terpapar Covid-19. Akibatnya aktivitas belajar mengajar di sekolah tersebut dihentikan sementara. Demikian disampaikan oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (PKO) Kabupaten Sikka Martin Aji kepada lenterapos id, Sabtu 19 Februari 2022 di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.
Dia menjelaskan awalnya, pihaknya mendapatkan informasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka bahwa ada dua siswa di SMPK Frater Maumere terpapar Covid-19.
Kemudian, kata dia, pihaknya bersama Dinas Kesehatan langsung melakukan koordinasi dengan pihak sekolah untuk melaksanakan rapid test antigen bagi siswa dan guru serta karyawan yang ada di SMPK Frater Maumere tersebut.
“Tadi itu ada sekitar 266 orang yang jalani rapid test antigen yang terdiri dari 194 orang siswa dan 72 orang dari guru dan karyawan. Dari hasil rapid test antigen itu ditemukan lagi 11 siswa terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil tes antigen ini. Jadi total ada 14 siswa yang terpapar Covid-19,” papar dia.
Untuk itu kata dia, pihaknya bersama Dinas Kesehatan dan pihak dari sekolah menggelar rapat bersama. Dari hasil rapat bersama itu, diambil kesepakatan bahwa untuk lima hari kedepannya sekolah ini ditutup sementara. Selanjutnya, pihak sekolah diminta menyelenggarakan proses pembelajaran secara online.
“Jadi sekolah SMPK Frater Maumere kita tutup sementara lima hari. Kita sterilkan. Nanti lima hari kedepannya, 11 siswa ini akan jalani rapid test antigen kembali. Apabila hasilnya negatif. Maka sekolah itu boleh kembali menggelar pembelajaran tatap muka dengan sistem shift. Prinsipnya sekolah itu kita tutup sementara untuk lima hari kedepannya,” tandas Marten Aji ini.
Meski begitu, ia pun menyampaikan untuk sekolah yang lain di Kabupaten Sikka boleh melaksanakan proses pembelajaran tatap muka seperti biasa dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Kalau sekolah lain boleh melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan patuhi protokol kesehatan. Hanya untuk SMPK Frater Maumere kita tutup sementara,” ungkap dia.
Sementara itu, berdasarkan pantauan lenterapos.id, tampak seluruh siswa dari dua kelas yang berjumlah 194 orang serta guru dan karyawan berjumlah 74 orang ini langsung menjalani rapid test yang berlangsung aula Mardiwiyata.
Terlihat para petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka memanggil satu persatu siswa untuk diambil rapid test. (AL).