Home / Wisata Budaya

Senin, 8 April 2024 - 12:54 WIB

BKSDA Sikka Lepas Satu Ekor Elang Laut Dada Putih ke Habitat

Elang Laut Dada Putih-haliaeetus leucogaster, dilepas pohak BKSDA Sikka ke habitatnya

Elang Laut Dada Putih-haliaeetus leucogaster, dilepas pohak BKSDA Sikka ke habitatnya

MAUMERE,LENTERAPOS-Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Sikka melakukan pelepasan satu ekor Elang laut betina jenis dada putih kembali ke habitatnya di hutan Mangrove Desa Watubaing, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Jumat, 5 April 2024.

Sebelum dilepas, terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh petugas kesehatan hewan dari Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, penyuntikan vitamin.

Elang laut dengan nama latin haliaeetus leucogaster ini diberikan oleh masyarakat Wuring pada tahun 2022 lalu secara sukarela kepada BKSDA Kabupaten Sikka sebelum dilepas kembali.

Pieter R.E. Didok, SST.

Kepala BKSDA Sikka, Pieter R.E. Didok, SST., kepada lenterapos, Sabtu, (6/4/) mengatakan, pelepasan salah satu spesies satwa yang dilindungi itu merujuk pada Permen Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.106 tahun 2018 tentang jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi dan UU no. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem.

Baca juga  Kemenag Sikka Gelar Rakor Pemberangkatan Jamaah Calon Haji 2024

“Awalnya saya mendapat laporan bahwa ada warga yang mau jual burung elang yang berlokasi di Wuring, kemudian saya minta teman-teman Polhut, PEH dan penyuluh untuk mengecek dan ternyata benar. Kemudian teman-teman melakukan komunikasi dan memberi penjelasan terkait status Elang sebagai satwa yang dilindungi,” kata Pieter.

Baca juga  Seniman Kabupaten Sikka Unjuk Kebolehan di Ajang Eksotisme Nusa Bunga

Seusai dilakukannya komunikasi dan dijelaskan bahwa satwa sejenis Elang merupakan satwa yang dilindungi atau dilarang untuk dilakukan penangkapan. Akhirnya warga pun menyerahkan Elang tersebut kepada pihak BKSDA.

Lebih lanjut Pieter mengimbau agar segenap masyarakat bersama-sama menjaga dan melestarikan sumber daya alam.

“Mari kita bersama menjaga dan melestarikan sumber daya alam yang merupakan kekayaan yang dititipkan oleh Sang Pencipta kepada kita agar keseimbangan alam tetap terjaga dengan tidak melakukan penangkapan atau membunuh satwa-satwa baik yang dilindungi maupun yang tidak dilindungi agar dapat terwariskan kepada anak cucu kita,” ungkapnya.

Baca juga  Partai Gelora Sikka Merapat ke Kubu Romantis

Turut hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya, Martinus Raya Sili S.ST Koordinator Resort Maumere, Benedictus M.M.Lose,S.Si selaku Penyuluh Kehutanan Muda Seksi IV, Dionisius Bruno Conterius, S.Pi selaku PEH Ahli Pertama pada Seksi IV dan Marianus Ludwig, A.Md selaku Pengadministrasian dan Pengawasan Kawasan pada Resort Egon dan di saksikan oleh anggota TNI dari Koramil Talibura, anggota KTH Kelakat WTB, petugas Keswan dan beberapa warga sekitar. (Faidin)

 

Share :

Baca Juga

Wisata Budaya

Air Laut Setinggi 6 M Tutupi Masjid Tua di Sikka  Tapi Selamatkan Umat Saat Gempa dan Tsunami 1992

Wisata Budaya

Disparbud Flotim Gelar Penguatan Kompetensi Pelaku Usaha Wisata Bersama Komunitas Lepo Lorun

Wisata Budaya

Nanga Bega, Obyek Wisata Dadakan di Desa Magepanda Yang Mendadak Viral

Wisata Budaya

Seniman Kabupaten Sikka Unjuk Kebolehan di Ajang Eksotisme Nusa Bunga

Uncategorized

Kemenag Sikka Gelar Sinergi WHO 2024 dengan Pelaku UMKM