MAUMERE-LENTERAPOS.ID, Siswa siswi Sekolah Dasar Katolik (SDK) Kopor di Desa Hokor, Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur terpaksa menjalankan ujian (Try Out) secara online di atas puncak Bukit Edogoba.
Selain para siswa, para guru juga mesti mendaki puncak Bukit Edogoba bila akan melakukan proses administrasi sekolah yang membutuhkan jaringan internet semisal penyusunan soal, ujian pendidikan profesi guru dan lain sebagainya.
Untuk mencapai puncak Bukit Edogoba, para guru dan siswa siswi SDK Kopor harus mendaki sekitar 4 kilometer dengan berjalan kaki. Bila bolak balik, maka jarak yang mereka tempuh adalah sejauh 8 kilometer.
“Letak SDK Kopor tidak ada akses internet. Sedangkan saat ini, segala proses pendidikan mengharuskan kami untuk melaksanakannya secara online. Mau tidak mau kami harus mencari tempat terdekat yang memiliki akses jaringan internet. Yang terdekat ya di atas puncak Bukit Edogoba,” tutur Yohana Fiany, salah satu guru di SDK Kopor , Sabtu (23/04/2022).
Untuk memperlancar aktivitas mereka selama proses tersebut, mereka juga membangun pondok darurat dan menyiapkan beberapa bale bale dari bambu (tedang) di puncak Bukit Edoboga.
Ia menambahkan, tedang-tedang tersebut dibuat secara swadaya oleh orang tua dari 5 orang siswa yang sedang ikuti ujian Try Out saat ini. Secara keseluruhan, jumlah siswa SDK Kopor sebanyak 38 orang dengan 8 tenaga guru.
“Dengan segala keterbatasan mau tidak mau kami para guru dan para siswa harus menuju tempat ini agar proses pendidikan bisa kami laksanakan secara online,” ujarnya.
Ia berharap agar pemerintah bisa membantu mereka membangun tower atau pemancar (BTS, red) di wilayah mereka demi kelancaran proses pendidikan secara online.
“Kami memohon kepada Bapak Presiden Jokowi, tolong bantu kami dengan mengadakan tower Internet atau sejenisnya sehingga proses pendidikan di sekolah kami bisa berjalan dengan baik dan nyaman,” harapnya. (Laporan Warga/Fransiskus Freinademetz Yofrilolis)