Home / Berita Desa

Senin, 21 Maret 2022 - 15:57 WIB

Desa Kojadoi Tanpa Retribusi Wisata

Desa Kojadoi, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur

Desa Kojadoi, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur

MAUMERE-LENTERAPOS.ID, DesaKojadoi  berada di Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Desa ini merupakan sebuah desa yang berada di kawasan Taman Wisata Alam Laut (TWAL) Teluk Maumere. Desa Kojadoi ini pun dihuni penduduk mayoritas muslim dengan aktivitas pekerjaan warganya sehari-harinya sebagai nelayan.

Desa Kojadoi ini dijuluki sebagai desa destinasi wisata. Hal ini dikarenakan ada sebuah keunikan wisata yang ada di desa tersebut seperti jembatan batunya sepanjang 680 meter yang berada ditengah laut yang menghubungkan Pulau Kojadoi dan Pulau Besar yang bisa dilintasi dengan berjalan kaki.

Selain itu, Desa Kojadoi merupakan salah satu desa di Kabupaten Sikka tanpa ada kendaraan baik roda dua dan roda empat sehingga aktivitas transportasi andalan warga setempat adalah perahu motor.

Selanjutnya, Desa Kojadoi ini terkenal dengan bukit batu purba berwarna hitam setinggi 30 meter yang tersusun rapi hingga membentuk bukit batu. Bukit batu ini memiliki  lebar mencapai 100 meter persegi sehingga membentuk menyerupai bulat telur.

Baca juga  Kemendes-Yakestra Gelar Sekolah Lapangan Bagi Kaum Wanita Desa Wairkoja 

Selain itu, para wisatawan yang datang kesana pasti disuguhkan  keindahan alam bawah lautnya, sunrise dan sunset dari berbagai lokasi.

Dari keunikan dan keindahan yang dimiliki oleh Desa Kojadoi,  maka beberapa anugerah pun disematkan baginya seperti masuk kategori Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA) 2019 dari Kementerian Pariwisata.

Kemudian Desa Kojadoi ini kembali meraih penghargaan dari Asosiasi Desa Wisata Indonesia (Asidewi) sebagai Desa wisata pantai terbaik tahun 2020.

Namun dari berbagai berbagai anugerahnya yang disematkan tersebut, wisatawan yang datang pun di objek wisata tersebut masih gratis. Hal ini dikarenakan pihak dari desa belum menarik retribusi sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD) Desa.

Baca juga  KNTI Sebut Indonesia Negara Maritim Tapi Nelayannya Miskin

Kepala Desa Kojadoi Hanawi membenarkan bahwa selama ini wisatawan yang datang berkunjung ke desanya untuk menikmati keindahan alam pihaknya belum bisa tarik retribusi. Hal ini dikarenakan selama ini kita masih melakukan promosi.

Selain itu, pihaknya juga harus membenahi sejumlah fasilitas pendukung karena mau dibilang fasilitas yang ada di desa ini bisa dikatakan belum layak. Ditambah lagi kata dia, sampai saat ini belum ada peraturan desa terkait retribusi

“Wisatawan yang berkunjung ke desa ini kita belum bisa tarik retribusi berupa karcis.  Jadi mereka yang datang kesini masih gratis.,” ujar dia, Senin 21 Maret 2022.

Menurut dia, penarikan retribusi di obyek wisata perlu ada dasar hukumnya seperti Perdes. “Karena penarikan retribusi perlu ada payung hukumnya seperti peraturan desa. Jadi selama ini warga yang datang ini semua gratis. Kita belum bisa pungut,” ujar Hanawi ini.

Baca juga  Robi Idong: Mutasi Demi Tingkatkan Kualitas Pelayanan, Donatus David: Sembarang Saja !

Meski begitu, kata dia, pihaknya saat ini sudah menyusun peraturan desa yang berkaitan dengan retribusi objek wisata yang ada di desanya.

“Perdesnya sudah ada berkaitan dengan retribusi. Kita masih tunggu asistensi di bagian hukum. Jadi kita harapkan tahun ini sudah bisa di asistensi” ujar dia.

Ia mengaku kalau soal kontribusi untuk desa ini selama ini meski yang diberikan oleh wisatawan dalam bentuk sumbangan sukarela.

“Kita tidak bisa pungut. Tetapi kita taruh kota amal di lokasi wisata. Jadi wisatawan yang mau sumbangan sukarela silahkan saja. Tahun kemarin itu kita dapat sumbangan sukarela sekitar Rp 15 juta. Uang itu kita jadikan PAD desa” pungkas Hanawi ini. (AL).

Share :

Baca Juga

Berita Desa

Usai Takbiran, Umat Muslim Di Nangahale Ziarah Ke Pemakaman

Berita Desa

Insiden Warnai Kegiatan AMAN, HP Anggota Polisi Sempat Ditahan

Berita Desa

Kodim Sikka Menanam Kebaikan Lewat Menanam Bambu

Berita Desa

Hujan Lebat Rendam Lahan Pertanian Sawah di Magepanda Sikka

Berita Desa

Babinsa Koramil Talibura Dan Warga Bersihkan Jalan Dusun Kepiketik

Berita Desa

BPBD Sikka Mulai Ukur Jembatan Ambruk di Wolowiro

Berita Desa

DBD Meningkat, Forum Pemuda Kangae Ajak Warga Bersihkan Lingkungan Mulai Dari Rumah

Berita Desa

27 Lampu Jalan di Kelurahan Kota Uneng Tak Menyala,  Ada Yang Sudah Belasan Tahun