MAUMERE-LENTERAPOS.ID, Kementerian Sosial (Kemensos) RI memberikan bantuan 25 unit Kapal Motor (KM) fiber bagi 25 kelompok nelayan di Kabupaten Sikka. Bantuan kapal fiber senilai dengan kapasitas volume 5 Gross Tonnage (GT) itu kini tengah dalam masa pengerjaan dengan realisasi fisik sudah mencapai 70 %.
Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini dalam kunjungan kerjanya meninjau proses pembuatan 25 unit kapal di Wairhubing, Desa Watuliwung, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, NTT, Senin (27/02/2023) menuturkan, ihwal bantuan 25 unit kapal bagi Kabupaten Sikka berawal kala dirinya santap siang di salah satu rumah makan di dekat tepi pantai di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.
Saat sedang menikmati santap siang, ia melihat ada nelayan sedang menjaring ikan di pinggir laut. Risma kemudian berpikir, bagaimana bisa mendapat hasil yang baik bila tangkapnya hanya di pinggir laut. “Ternyata mereka gak punya perahu atau kapal untuk ke tengah laut sehingga mereka menjaring di pinggir laut,” kata Menteri yang akrab disapa Risma ini.
Sekembali ke Jakarta, Risma kemudian merencanakan untuk mengalokasikan anggaran untuk membantu nelayan di Ende. Rencana tersebut juga ia sampaikan kepada Anggota DPR RI asal NTT, Andreas Hugo Parera. Kepada Risma, Andreas Hugo Parera kemudian meminta agar nelayan di Kabupaten Sikka juga diberi bantuan. Terhadap permintaan tersebut, Risma lantas menindaklanjuti dengan mengalokasikan anggaran Kemensos RI sebesar Rp. 6,48 miliar untuk pembuatan 25 unit KM fiber bagi nelayan Kabupaten Sikka.
Menurut Risma, nelayan rentan jatuh ke garis kemiskinan jika tidak diberikan akses atau alat menangkap ikan yang memadai. Kapal fiber itu dibuat langsung di Sikka dengan mendatangkan ahli dari luar.
“Kalau di luar mungkin harganya sampai 400an juta. Kita bisa membuat kapal ini di sini, dengan warga di sini. Sehingga ada transfer of knowledge untuk dia bisa membuat kapal sendiri. Kita buat moldingnya di sini,” kata Risma.
Pilihan membuat kapal nelayan dari bahan fiber ini dikarenakan bobotnya lebih ringan, tahan terhadap cuaca, perawatan lebih mudah dan waktu produksi lebih singkat. Dengan panjang 10,5 meter dengan lebar 2 meter, kapal ini dapat menampung ikan sebanyak 4 ton. Sebanyak 22 unit kapal sudah masuk tahap akhir atau mencapai penyelesaian 70%, sedangkan 3 unit kapal dalam tahap assembling.
Salah satu nelayan penerima kapal, Yoseph Sukardi (52) tak sabar untuk menggunakan kapal dari Mensos. Selama ini, bersama kelompoknya, ia melaut menggunakan perahu kayu dengan mesin ketinting (mesin tempel). Sekali melaut hanya bisa menangkap ikan kecil yang jumlahnya terbatas.
Warga Desa Watuliwung ini berharap kapal baru dapat meningkatkan penghasilan. “Kalau dulu hanya dapat ratusan ribu, mudah-mudahan dengan kapal ini bisa menambah penghasilan jadi jutaan rupiah,” katanya.
Sementara itu, Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo mengapresiasi bantuan kapal yang diberikan untuk warganya mengingat banyak nelayan di Sikka yang membutuhkan bantuan kapal bermesin. “Kapal ini dikerjakan sangat cepat, sangat bagus, bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat Sikka. Terima kasih Bu Menteri,” ujarnya saat memberikan sambutan.
Bupati Sikka juga terkesan dengan kesigapan Mensos dalam merespon bencana di daerahnya. “Ibu selalu hadir di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Terima kasih, ibu begitu cepat, saat Badai Seroja langsung ke tempat kejadian. Dan saat ini kami mengalami bencana akibat hujan yang ekstrim sehingga menimbulkan korban jiwa di beberapa titik,” katanya.
Beri Santunan dan Bantuan ATENSI

Mensos Risma saat berdialog bersama warga di Wairhubing, Desa Watuliwung, Kecamatan Kangae, Sikka, Senin (27/02/2023)
Dalam kunjungannya ke Sikka, Mensos juga menyerahkan santunan bagi 3 ahli waris korban banjir yang terjadi di Kecamatan Nita, Tanarawa, dan Waiblama dengan 4 korban jiwa. Masing-masing diberikan santunan sebesar Rp15 juta sehingga total bantuan yg diberikan senilai Rp.60 juta. Selain santunan, Kemensos menyerahkan bantuan penanganan bencana alam berupa bantuan logistik senilai Rp. 249,6 juta.
Bantuan lain yang diserahkan Mensos adalah bantuan ATENSI (Asistensi Rehabilitasi Sosial) yang diserahkan kepada 18 orang dengan rincian 9 anak yang memerlukan perlindungan khusus (AMPK), 4 penyandang disabilitas, dan 5 orang lansia. Para penerima bantuan berasal dari Kecamatan Alok, Alok Timur, Nita, dan Magepanda.
Bantuan yang diberikan berupa pemenuhan hidup layak seperti peralatan sekolah, penambahan nutrisi dan sembako; alat bantu berupa tongkat kaki empat untuk 4 lansia dan kursi roda multi guna untuk 1 orang penyandang disabilitas; bantuan kewirausahaan berupa ternak babi untuk dua orang (lansia dan disabilitas); dan bantuan kewirausahaan berupa motor roda tiga dan paket usaha untuk 1 orang disabilitas. Total bantuan yang diserahkan senilai Rp.126,1 juta.
Dalam giatnya di Sikka, mantan Walikota Surabaya dua periode itu menyempatkan diri berdialog dengan masyarakat di Sikka. Dialog dengan masyarakat adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam setiap kunjungan Mensos ke daerah. Hal ini dilakukan Mensos untuk mengetahui langsung kebutuhan masyarakat.
Turut hadir dalam kegiatan di Sikka antara lain; Anggota DPR RI, Andreas Hugo Parera, Sekretaris Daerah Kabupaten Sikka, Adrianus Firmanus Parera, Kapolres Sikka. AKBP Nelson Filipe Dias Quintas, Dandim 1603 Sikka, Setiawan Nur Prakoso Utomo, Kejari Sikka, Fatoni Hatam, Ketua Pengadilan Negeri Sikka, I Gusti Ayu Akhiryani, Danlanal Maumere, Kolonel Laut (P) Ady Dharmawan, dan anggota OPD Sikka lainnya. (VT)