Home / Edukes

Sabtu, 10 Februari 2024 - 14:07 WIB

Janji Pemerintah 2023 Sikka Bebas Stunting, Sudah 2024 Stunting Malah Makin “Bebas”    

Penimbangan balita di Sikka

Penimbangan balita di Sikka

MAUMERE-LENTERAPOS.ID, “Jauh Panggang Dari Api”, peribahasa tersebut mungkin tepat untuk menggambarkan keseriusan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sikka dalam mengatasi stunting.

Masih teringat jelas dalam ingatan masyarakat Kabupaten Sikka, pada tahun 2018, dengan gagahnya Pemerintah Kabupaten Sikka telah menetapkan dalam RPJMD bahwa tahun 2023 Sikka bebas stunting. Itu kemudian menjadi jargon yang selalu dikumandangkan oleh Pemerintah Kabupaten Sikka.

Alih alih Sikka terbebas dari stunting, sampai tahun 2024 stunting malah semakin bebas di Kabupaten Sikka. Faktanya, hasil pengukuran terhadap 27.710 balita dalam periode bulan timbang Agustus 2023,  3.327 balita (15,3%) alami stunting.

Jumlah tersebut bertambah sebanyak 433 balita (1,5 %) dibanding hasil pengukuran pada bulan Februari 2023 yakni sebanyak 2.894 balita (13,8 %).

Baca juga  Ikat Kepala dengan Merah Putih, Ribuan Maba Unipa Indonesia Dibekali Wawasan Kebangsaan

Dikutip dari laman berita suarasikka.com, meski cenderung menurun dalam 5 tahun ini, namun prevalensi stunting di Kabupaten Sikka belum mampu tembus 1 digit. Tahun 2018 angka prevalensi stunting sebesar 32,5 persen.

Angka tersebut turun menjadi 25,1 persen pada tahun 2019, terus 19,1 persen pada tahun 2020, turun menjadi 18,2 persen pada tahun 2021, 12,7 persen pada tahun 2022 dan naik kembali menjadi 15,3 persen pada tahun 2023.

Persebaran Stunting di Kabupaten Sikka, 3 Kecamatan Kota Terbanyak

Data Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka berdasarkan hasil pengukuran Bulan Agustus Tahun 2023 di 21 Puskesmas di Kabupaten Sikka, 3227 balita stunting di Kabupaten Sikka ini tersebar di 21 Kecamatan dengan rincian;

Baca juga  Status Gunung Api Egon di Sikka Masih Level I

Puskesmas Paga 123 balita, Puskesmas Lekebai 75 balita. Puskesmas Wolofeo 163 balita. Puskesmas Nanga 23 balita, Puskesmas Bola 114 balita, Puskesmas Habibola 164 balita, Puskesmas Mapitara 41 balita, Puskesmas Watubaing 219 balita.

Puskesmas Boganatar 110 balita, Puskesmas Waigete 280 balita.  Puskesmas Tanarawa 224 balita, Puskesmas Hewokloang 61 balita, Puskesmas Waipare 197 balita, Puskesmas Palue  63 balita, Puskesmas Tuanggeo  40 balita.

Puskesmas Koting 6 balita. Puskesmas Nele 1 balita, Puskesmas Nita 189 balita, Puskesmas Magepanda 215 balita, Feondari 75 balita, Puskesmas Kewapante 136 balita.

Baca juga  Meski Belum 100 Persen, Unit PSC Dinkes Sikka Sudah Beroperasi

Puskesmas Kopeta 297, Puskesmas Wolomarang 217 balita, Puskesmas Teluk Maumere 66 balita, Puskesmas Beru 175 balita. Puskesmas dan Puskesmas Teluk Maumere 52 balita.

Melihat fakta tersebut, Pemerintah Kabupaten Sikka mesti melakukan evaluasi yang serius terhadap komitmen mengatasi stunting melalui 8 aksi konvergensi. Sehingga kejadian gagal eksekusi Anggaran Pemberian Makanan Tambahan (PMT)yang menjadi hak ibu hamil dan balita Tahun 2023 sebesar Rp. 513.299.200 di Dinas Kesehatan tidak terulang lagi.

Dan yang paling penting, semoga Sikka bebas stunting tidak hanya menjadi jargon tanpa hasil.  (VT)

 

Share :

Baca Juga

Edukes

DPKPP Sikka Salurkan Sembako di Shelter TRUK, Suster Ika Meneteskan Air Mata

Edukes

Lewat Lobi Cak Manto di Pusat, 100 Anak Muda di Sikka Dapat Beasiswa Desain Grafis

Edukes

Terancam Kadaluarsa, Pemkab Sikka Bakal Hibahkan Vaksin Covid-19 ke Daerah Lain

Edukes

Siswa Siswi SMKN Talibura Ikut UKK  Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian

Edukes

GP Ansor Siap Amankan Gereja Saat Perayaan Natal 2022 di Sikka 

Edukes

Kapolres Sikka: Bila Polisi Takut dengan Pers, Berarti Ada Salah !!

Edukes

Berikan Materi di MPLS, Ketua SMSI Sikka Harap Siswa Binwin Bijak Bermedia Sosial 

Edukes

KPI Gelar Pelatihan Jurnalistik Bagi Pekerja Media di Sikka