MAUMERE-LENTERAPOS.ID, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Sikka, AKBP Hardi Dinata H., S.I.K M.M., memantau langsung pelaksanaan vaksinasi Hewan Penular Rabies (HPR) oleh tim vaksinator Dinas Pertanian dan Peternakan Sikka, Kamis (03/07/2023).
Adapun kegiatan vaksinasi HPR dari vaksin bantuan Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) tersebut dilakukan di empat wilayah di Kabupaten Sikka yang terjadi kasus gigitan anjing rabies beberapa waktu lalu yakni di Kelurahan Kota Baru, Desa Hikong, Desa Timu Tawa dan Desa Uden Duen.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Sikka, Jemy Satriawan Sadipun, SP., M.Si., di sela sela kegiatan menjelaskan, dari 1.505 dosis vaksin rabies bantuan POLRI, tim vaksinator berhasil melaksanakan vaksin terhadap 992 populasi HPR di empat wilayah tersebut dengan rincian;
Kelurahan Kota Baru sebanyak 172 populasi yakni 143 hewan anjing dan 29 kucing, Desa Hikong 138 hewan anjing, Desa Timutawa 255 hewan anjing dan Desa Uden Duen sebanyak 271 ekor anjing. “Jadi, dari total 1.505 dosis vaksin bantuan Polri, yang terealisasi sebanyak 836 dosis dan tersisa 669 dosis lagi untuk digunakan,” jelas Jemy.
Ditanya soal stok vaksin rabies, Jemy menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Sikka juga telah melakukan pengadaan vaksin dari APBD Kabupaten Sikka dan usulan bantuan ke Kementerian Pertanian.
Selain itu kata Jemy, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Provinsi NTT agar bisa mendapatkan kuota vaksin rabies sumbangan dari World Organisation for Animal Health (WOAH) yang diperuntukan untuk Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
“Minggu depan nanti kita akan dapat bantuan vaksin 1.500 dosis dari Kementerian Pertanian melalui Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Provinsi NTT,” ujarnya.
Kendati tidak sebandingnya vaksin rabies dengan populasi anjing di Kabupaten Sikka yang mencapai 55.000 ekor, Jemy mengatakan, untuk saat ini pihaknya akan mengoptimalkan pada daerah daerah terjadinya kasus.
“Harapan kita sih, kalau stok vaksin mencukupi, kita akan vaksin semua HPR. Tapi untuk saat ini, kita akan prioritaskan pada daerah terjadinya kasus gigitan anjing rabies,” jelasnya.
Ia juga mengimbau kepada warga Kabupaten Sikka yang memiliki anjing peliharaan untuk bertanggung jawab terhadap hewan peliharaannya demi keamanan seluruh masyarakat. (Mardat/Mia Margaretha)