MAUMERE-LENTERAPOS.ID, Kementerian Sosial (Kemensos) RI serahkan bantuan ratusan juta rupiah berupa santunan untuk ahli waris korban banjir dan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) bagi penyandang difabel di Kabupaten Sikka.
Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Sikka yang dilaksanakan di Pantai Wairhubing, Desa Watuliwung, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Senin (27/02/2023).
Santunan diberikan kepada tiga ahli waris yakni; Sebastianus Sintu, ahli waris almarhum Maria Marsela Naja, korban banjir kali Detuara di Nirangkliung, Kecamatan Nita sebesar Rp.15 juta. Markus Mamun, ahli waris dari almarhum Odilia Olo dan Markus Mare, korban banjir di Desa Watumoning, Kecamatan Waiblama sebesar Rp.30 juta dan kepada Ersila Edel, ahli waris dari almarhum Novi, korban banjir di Desa Watumoning, Waiblama sebesar Rp. 15 juta.
Selain santunan, Kemensos juga menyerahkan bantuan logistik penanganan bencana alam senilai Rp.249,6 juta serta bantuan ATENSI sebesar Rp.126,1 juta. Adapun bantuan ATENSI tersebut diserahkan kepada 18 orang dengan rincian; 9 Anak Memerlukan Perlindungan Khusus (AMPK), untuk 4 penyandang disabilitas, dan 5 orang lansia. Para penerima bantuan berasal dari Kecamatan Alok, Alok Timur, Nita, dan Magepanda;
Bantuan yang diberikan berupa pemenuhan hidup layak seperti peralatan sekolah, penambahan nutrisi dan sembako, alat bantu berupa tongkat kaki empat untuk 4 lansia dan kursi roda multi guna untuk 1 orang penyandang disabilitas, bantuan kewirausahaan berupa ternak babi untuk dua orang (lansia dan disabilitas), dan bantuan kewirausahaan berupa motor roda tiga dan paket usaha untuk 1 orang disabilitas.
Pantau Pembuatan Kapal Bantuan Untuk Nelayan Sikka

Mensos RI, Risma memantau pembatan Kapal Fiber bantuan untuk nelayan Sikka, Senin (27/02/2023)
Dalam kunjungan tersebut, Mensos Risma juga memantau perkembangan pembuatan 25 unit kapal motor berbahan fiber untuk nelayan di Sikka. Kapal kapal fiber senilai Rp. 6,41 miliar ini akan diberikan kepada 25 kelompok nelayan. Selain lebih ringan, kapal fiber lebih tahan terhadap cuaca, perawatan lebih mudah dan waktu produksi lebih singkat.
Kapal fiber dengan volume 5 Gross Tonnage (GT) tersebut memiliki panjang 10,5 meter dan lebar 2 meter dan dapat menampung ikan sebanyak 4 ton dan dilengkapi dengan radio komunikasi. Dari total 25 unit yang sedang diproduksi, 22 unitnya sudah memasuki tahap akhir dengan realisasi fisik sebesar 70%, sedangkan 3 unit kapal dalam tahap assembling. (VT)