MAUMERE-LENTERAPOS.ID, Penjabat Kepala Desa Gera, Antonius Toni melancarkan tantangan kepada Orinus Raga untuk beradu visi misi dalam perhelatan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Gera, Kecamatan Mego, Sikka, Juli mendatang.
“Kalau mau fight, kita fight yang sehat. Jual visi misi. Masa selama saya menjabat semuanya tidak baik, kan tidak mungkin. Pasti satu saja juga ada yang baik,” tantang Antonius ditemui di Inspektorat Sikka, Senin (06/07/2022).
Meski demikian, Antonius memberikan apresiasi terhadap pengaduan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Gera kepada Inspektorat Sikka. “Kalau mau mengadu ya silahkan, haknya masyarakat. Tetapi tolong dilengkapi dengan bukti,” tegasnya.
Ditanya soal penilaian masyarakat bahwa dirinya cenderung arogan selama kepemimpinannya mengajak duel masyarakat, bahkan hingga memukul warga, Antonius tegas membantahnya. Ia menguraikan bahwa peristiwa tersebut saat ia mengganti salah satu Ketua RT di Desa Gera yang menurutnya lalai dalam melaksanakan tugas.
“Bukan berkelahi. Kalau saya marah, itu benar. Karena dia (RT, red) tidak melaksanakan tugas maka saya ganti. Karena dia hanya bertugas selama 8 bulan saja. Lalu dia menuntut supaya insentif RT dia terima semua. Saya bilang tidak bisa, kau boleh minta kau punya hak sesuai dengan yang kau kerja selama 8 bulan. Sisa 4 bulannya diberikan ke RT pengganti. Lalu itu saya tidak marah bagaimana?” ungkapnya.
Ditanya soal kesiapannya mengikuti Pilkades Gera, Antonius menyatakan bahwa dirinya sudah menyiapkan segala persyaratan administrasi. Antonius yang juga ASN aktif ini menyatakan bahwa dirinya juga sudah mengantongi surat bebas temuan dari Inspektorat Sikka.
“Inspektorat melakukan audit terhadap keuangan tahun 2019 masa Kades sebelum saya dan di tahun 2020 saat masa saya mulai menjabat 14 Maret 2020. Waktu itu Pak Buyung mereka turun di Bulan Juli 2020. Hanya waktu mereka turun lakukan pemeriksaan bersamaan dengan masa Kepala Desa sebelumnya yang sudah dipenjara. Sedangkan untuk tahun 2021, Inspektorat belum audit,” jelasnya.
Tak Perlu Gelisah

Orinus Raga
Terkait tantangan itu, Cakades Gera, Orinus Raga menanggapi datar. Baginya, riak-riak di tengah masyarakat adalah hal yang lumrah dalam sebuah kontestasi demokrasi.
“Soal visi misi, tentu kami siapkan. Tidak mungkin saya maju tanpa visi dan tanpa misi. Sebab visi misi adalah guiding line yang akan diterjemahkan dalam RPJMDes. Soal beradu visi misi, pastinya kami siap. Kan nanti juga ada ruangnya untuk itu. Tak perlu gelisah,” ungkapnya.
Bagi Orinus, menjadikan Desa Gera lebih baik merupakan harapan seluruh masyarakat Desa Gera. “Saya hanyalah pribadi yang memiliki niat untuk mewujudkan harapan masyarakat Desa Gera untuk menjadikan Desa Gera lebih baik ke depannya. Apa yang baik yang sudah dijalankan pemerintah desa sebelumnya kita akan pertahankan, yang kurang kita tingkatkan dan yang keliru kita perbaiki. Dan saya akan berusaha untuk itu,” ungkap Orinus.
Menghadapi Pilkades Gera, wartawan media online di Sikka ini mengaku bahwa ia dan timnya menaruh kepercayaan sepenuhnya bahwa masyarakat Desa Gera adalah masyarakat yang cerdas dan objektif dalam memilih.
“Pilkades ini adalah sebuah pesta demokrasi. Sebagai kontestan, tentunya kita juga memiliki tanggung jawab moral memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bagaimana berdemokrasi secara baik dan benar. Bukan semata mata hanya mengejar kemenangan dengan menghalalkan segala cara,” tandas Orinus. (VT)