MAUMERE-LENTERAPOS.ID, Ungkapan syukur atas rahmat Tuhan adalah hal yang wajib dan lazim dilakukan setiap orang beriman. Dalam tradisi Gereja Katolik, ungkapan syukur biasanya diwujudkan melalui do’a yang sederhana maupun upacara misa sebagai bentuk pengakuan tertinggi atas rahmat keilahian Allah yang diimani dan disembah.
Hal tersebut juga yang dilakukan oleh Fransiskus Laka, ST., MT., direktur Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Wair Pu’an Periode 2022-2026 bersama seluruh staf dan karyawan. Rasa syukur atas berkat Allah mereka wujudkan dalam perayaan misa yang digelar di gedung Sikka Convention Centre (SCC) pada hari Jumat (02/12/2022).
Ada hal menarik di balik perayaan misa yang mengusung tema “Semoga Aku Melihat”. Yakni bahwa selain sebagai ungkapan syukur atas pelantikan Direktur terpilih, perayaan misa tersebut juga sebagai muara rekonsiliasi untuk memulihkan hubungan antar seluruh insan Perumda Wair Pu’an.
Sebagai umat beriman, rekonsiliasi yang diejawantahkan dalam perayaan misa tersebut adalah tanda bahwa Allah hadir membawa damai dalam hidup umat, khususnya insan Perumda Wair Pu’an. Sesungguhnya, kehadiran Allah pembawa damai telah meruntuhkan ke-egoan manusiawi insan Perumda Wair Pu’an.
Namun sebagai makhluk sosial, rekonsiliasi dalam sebuah satuan unit kerja dalam sistem pemerintahan seperti Perumda Wair Pu’an tentunya bukan hal yang biasa dan umum terjadi. Label rekonsiliasi yang disematkan tersebut tentu saja telah memantik pertanyaan publik, apa yang sesungguhnya sedang terjadi dengan Perumda Wair Pu’an ? sekaligus juga telah memunculkan kesimpulan publik bahwa sesungguhnya ada ketidakharmonisan dalam relasi antar insan Perumda Wair Pu’an.
Premis tersebut bisa jadi benar adanya. Sebab, Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo dalam sambutannya saat melantik Fransiskus Laka sebagai Direktur Perumda Wair Pu’an pada 16 November 2022 lalu secara terbuka meminta kepada Fransiskus Laka untuk mengadakan misa perdamaian.
Pun demikian saat Asisten III Sekretariat Daerah (Setda) Sikka Robert Ray dalam sambutannya mewakili Bupati Sikka usai misa syukur pelantikan Direktur Perumda Wair Pu’an, Jumat (02/12/2022). Ia meminta kepada Fransiskus Laka selaku direktur terpilih untuk menata kembali kemitraan antar insan Perumda Wair Pu’an demi mewujudkan pelayanan yang optimal bagi masyarakat.
Bagi Fransiskus Laka, tanggung jawab sebagai direktur Perumda Wair Pu’an ia maknai sebagai tugas untuk melayani yang dititipkan Allah dan leluhur. Sebagai pelayan, ia siap menjalankan tugas tersebut.
“Terima kasih atas dukungan semua pihak sehingga saya kembali terpilih menjadi Direktur Perumda Air Minum Bersih Wair Pu’an. Ini benar-benar momen luhur dan juga saya mengucap syukur kepada pencipta. Saya siap menjalankan tugas ini,” Ungkap.Frans Laka.
Terhadap kondisi di internal Perumda Wair Pu’an yang menjadi dasar membangun kembali semangat rekonsiliasi, Frans Laka menilainya sebagai sebuah dinamika. Yang terpenting saat ini adalah fokus pada pelayanan air bersih bagi masyarakat Kabupaten Sikka. “Saya tidak mau mengungkit-ungkit masa lalu. Jika ada persoalan harus segera diselesaikan. Perkara besar harus dikecilkan, perkara kecil harus dihilangkan,” Ungkapnya.
Terlepas dari itu semua, masyarakat Kabupaten Sikka tentu berharap agar semangat rekonsiliasi yang terwujud dalam perayaan misa tidak sekedar menjadi gimmick semata, namun lebih dari itu, semangat rekonsiliasi harus menjadi muara positif untuk memaksimalkan pelayanan pemenuhan air bersih sebagai hak dasar masyarakat Kabupaten Sikka. Semoga…(Irma/VT)