MAUMERE-LENTERAPOS, Pengungsi erupsi Gunung Lewotobi laki laki di posko pengungsi Waigete, Kabupaten Sikka terus bertambah. Hingga Rabu, 13/11/2024 pukul 20.55 Wita, jumlah pengungsi yang terdata mencapai 238 kepala keluarga dengan totall 880 jiwa.
Pengungsi tersebut sebagian besar merupakan warga yang dievakuasi oleh Tim Gabungan Pemerintah Kabupaten Sikka dan TNI-POLRI dan warga yang melakukan evakuasi mandiri dari 5 desa di Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka yakni; Desa Hikong, Kringa, Timu Tawa, Ojang dan Udek Duen.
Lima desa tersebut adalah desa di perbatasan Kabupaten Sikka dan Flores Timur yang terkena dampak cukup parah semenjak Gunung Lewotobi laki laki erupsi pada 03 November 2024 lalu.
Adapun 880 pengungsi tersebut terdiri dari 407 perempuan dan 473 laki laki dengan rincian: Desa Hikong sebanyak 58 KK dengan jumlah jiwa 168 yang terdiri dari 90 perempuan dan 78 laki laki.
Desa Kringa sebanyak 94 KK dengan jumlah jiwa 444 yang terdiri dari 239 perempuan dan 205 laki laki. Desa Timutawa sebanyak 82 KK dengan jumlah jiwa 258 yang terdiri dari 140 perempuan dan 118 laki laki. Desa Ojang sebanyak 4 KK dengan jumlah jiwa 10 yang terdiri dari 4 perempuan dan 6 laki laki.
Logistik Masih Cukup
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sikka, Rudolf Ali, menjelaskan, untuk stok logistik di Posko Waigete masih cukup untuk 2 minggu ke depan. Pun demikian dengan air minum dan air bersih bagi pengungsi.
“Untuk logistik pengungsi masih cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam 2 minggu ke depan. Tetapi kita tetap berkoordinasi dengan Kementerian Sosial jika situasi ini berlanjut,” jelasnya.
Dikatakan, logistik pengungsi di posko Waigete berasal dari beberapa sumber diantaranya dari bantuan Kementerian Sosial, Dayi Dinas Sosial Provinsi NTT, dari Pemkab Sikka dan dari orang perorang maupun komunitas. (Arnold Welin)