MAUMERE-LENTERAPOS-Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) diminta untuk tetap berkomitmen berjuang menurunkan stunting guna menghasilkan generasi tangguh menyongsong Indonesia Emas tahun 2045.
Permintaan itu disampaikan Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan BKKBN Bapak DR.Drs. Lalu Makripudin, M,Si, kepada kader PKB dan PLKB regional 6 dalam acara jambore PKB dan PLKB dan Satgas Stunting di Hotel Pelita Maumere, Kamis (13/06/2024).
Jambore yang digelar selama 3 hari, 13-15/06/2024 itu diikuti 107 kader PKB dan PLKB se-regional 6; Kabupaten Sikka, Flores Timur (Flotim) dan Lembata.
Lalu Makripudin mengatakan, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki sumber daya alam yang kaya. Untuk mengoptimalkannya, maka perlu sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Salah satu langkah menghasilkan SDM berkualitas yakni dengan mencegah stunting pada anak.
“Bila stunting tidak dicegah sejak dini, maka 30 tahun lagi akan muncul generasi yang sakit sakitan. Akibatnya mereka tidak bisa bekerja pada sektor formal yang berpenghasilan tinggi, mereka tidak bisa bekerja maksimal saat usia produktif,” ujarnya.
Untuk itu, ia mengajak kader PKB dan PLKB regional 6 tetap berkomitmen dan bertanggung jawab menjalankan tugas memerangi stunting demi menghasilkan generasi berkualitas menuju Indonesia emas tahun 2025.
Sementara itu, Ketua Panitia Jambore PKB-PLKB dan Satgas Stunting, dr. Mauliwaty Bulo, M.Si., dalam laporannya menyampaikan, jambore ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas PKB-PLKB dengan menjalin kekompakan antar PKB, mentor dan coach.
Dikatakan, pencapaian tingkat Provinsi NTT sampai Mei 2024, keluarga dengan Baduta yang mendapatkan fasilitasi pembinaan 1000 HPK sebanyak 92.009 keluarga. Yang sudah mendapatkan pembinaan sebanyak 35.006 keluarga.
Sedangkan kelompok BKB yang mendapatkan fasilitasi dan pembinaan dalam mendukung percepatan penurunan stunting sebanyak 1.652 kelompok dan sebanyak 665 kelompok yang sudah mendapatkan pembinaan.
“Kami mengucapkan limpah terima kasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sikka yang telah memfasilitasi terselenggaranya Jambore Penyuluh KB regional Sikka, Flotim dan Lembata,” ujarnya.
Penjabat Sekda Sikka, Femy Bapa, ST., M.Eng., dalam kesempatan tersebut memberikan apresiasi kepada pemerintah pusat yang telah memilih Kabupaten Sikka sebagai tempat pelaksanaan jambore PKB-PLKB.
Ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sikka selalu optimis dan terus berupaya menurunkan jumlah stunting. Bahkan dalam RPJMD 2018-2023, target penurunan jumlah stunting sampai dengan ‘nol’.
“Tetapi memang dalam praktiknya sangat kesulitan untuk mencapai angka nol. Dan kita terus melakukan evaluasi untuk berupaya menurunkan angka stunting di Sikka, meski dengan keterbatasan yang kita miliki,” jelasnya.
Ia juga memberi apresiasi kepada kader PKB-PLKB sebagai ujung tombak atas segala upaya dan kerja keras dalam menurunkan jumlah stunting.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain; Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Nusa Tenggara Timur Bapak Dr. Dadi Ahmad Roswandi, S.Si, M.Si., Praktisi Kesehatan, dr. Riyo Kristian Utomo,M.H.Kes., Manajer Program satgas Percepatan Penurunan stunting Provinsi NTT, :Drs. Benyamin Benu, M.Si. serta Para Pejabat Fungsional Madya, Muda dan Pratama serta Ketua Tim Kerja pada Perwakilan BKKBN Provinsi NTT. (VT)
