MAUMERE-LENTERAPOS.id, Kepolisian Resort (Polres) Sikka hingga kini masih memburu Alo (37) terduga pembunuh VV (8), keponakan kandungnya sendiri. Medan berbukit dengan jurang yang curam serta lebatnya hutan di wilayah Desa Nirangkliung menjadi kendala utama yang dihadapi petugas mengendus jejak pelaku yang boleh dibilang psikopat ini.
Selain hutan yang lebat, banyak tebing dan jurang, banyak terdapat goa batu yang memungkinkan terduga pelaku bersembunyi. Meski demikian, aparat gabungan Satuan Buser Reserse dan Kriminal Polres Sikka bersama Kepolisian Sektor (Polsek) Nita dibantu warga terus melakukan penyisiran untuk mempersempit ruang gerak pelaku.
Informasi yang dihimpun media ini menyebutkan, aparat telah menemukan dan melakukan penggeledahan di pondok di kebun milik Alo. Pondok yang terbuat dari pelupu beratap seng tersebut terletak di pinggir tebing di wilayah Kampung Dong Pitu, Desa Persiapan Karakabu, Nirangkliung, Kecamatan Nita.
Ada hal aneh yang ditemukan petugas. Dimana, di atas bale bale bambu, terduga pelaku menyusun batu batu yang dilapisi tikar untuk alas tidur. Letak pondok yang sangat terpencil menjadikan pelaku jarang berinteraksi dengan orang lain. Itu dibenarkan oleh warga, bahwa terduga pelaku termasuk pribadi yang tertutup. Ia lebih memilih menghabiskan waktu sendiri di kebun. Ia jarang bersosialisasi dengan warga lain. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, ia mengandalkan hasil kemiri dan kakao.
Seperti diberitakan sebelumnya, peristiwa naas yang menimpa VV itu terjadi Selasa (14/12/2021) di saat kedua orang tua VV sedang mengikuti vaksinasi Covid-19 di Desa Nirangkliung. VV diminta oleh ayahnya untuk menjaga neneknya usai pulang sekolah. Sekitar pukul 10.00 Wita, VV terlihat masih bermain di rumah dengan salah satu anggota keluarganya.
Namun sekitar pukul 12.15 Wita saat orang tua VV tiba di rumah, VV sudah tidak kelihatan. Mereka lalu menanyakan keberadaan VV kepada neneknya. Kepada mereka disampaikan jika pelaku AL sudah menyuruh VV pulang. AL diketahui mengajak korban pergi ikat kambing di kebun.
Lantaran tidak menemukan korban, orang tua VV bersama beberapa orang bertanya tanya kepada pelaku AL. Pelaku AL mengaku jika VV sedang di rumah memetik kakao. Bersama warga, kedua orang tua VV lalu pergi mencari VV.
Sekitar pukul 16.00 Wita, salah seorang sanksi melihat bercak darah yang ditutup daun daun, Mereka lalu menelusuri jejak kaki sehingga menemukan jenazah VV yang dalam kondisi mengenaskan. (AL)