MAIMERE-LENTERAPOS, Hingga Kamis 14/11/2024 siang, warga yang telah dievakuasi Tim Gabungan Penanggulangan Dampak Bencana Erupsi Gunung Lewotobi Pemkab Sikka ke Posko Waigete dan Posko Aula Kantor Camat Waigete mencapai 938 orang. Untuk Posko Waigete, sebanyak 934 orang dan Posko Kantor Camat sebanyak 4 orang.
Dari jumlah tersebut, pengungsi laki laki anak dan dewasa sebanyak 365 orang dan pengungsi anak perempuan dan dewasa 573 orang. Diantara jumlah tersebut, terdapat 19 orang bayi, 58 orang balita, 4 orang lanjut usia dan 19 orang ibu menyusui dan 14 orang ibu hamil.
PLT Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Putu Botha dalam keterangannya menjelaskan, pengungsi tersebut berasal dari 4 Desa di Kecamatan Talibura yakni Desa Hikong, Timu Tawa, Ojang dan Kringa yang dievakuasi sejak Selasa, 12/11/2024.
“Sampai saat ini proses evakuasi masih terus dilakukan. Demikian juga dengan validasi data jumlah pengungsi,” ujar Putu, Kamis, 14/11/2023.
Dari pantauan media, pengungsi di lokasi evakuasi masih terkendala waktu makan yang masih telat lantaran hanya 1 dapur umum di Posko Waigete. Seperti pada Kamis, 14/11/2024, makan pagi baru dilaksanakan pada jam 10.00 Wita dan makan siang dilaksanakan pada jam 14.00 Wita dengan prioritas untuk pengungsi anak anak dan lansia.
Selain hanya 1 dapur umum, fasilitas jamban yang ada juga masih kurang. Dari 4 jamban yang tersedia, hanya 1 yang bisa digunakan. Untuk sementara para pengungsi harus menggunakan jamban di rumah warga sekitar.
“Memang untuk jamban masih kurang. Sesuai rencana harusnya ada 5 jamban darurat yang sudah disiapkan oleh Dinas PU. Tetapi sampai dengan jam begini juga dari Dinas PU belum datang,” ujar Putu.
Sementara untuk pelayanan medis sejauh ini ada 86 orang tenaga kesehatan yang bertugas dengan sistem shift per 6 jam. Untuk kebutuhan air bersih dipasok menggunakan mobil tangki dari IKK PAM Talibura. (Arnold Welin)