Home / NTT Update

Selasa, 18 Februari 2025 - 22:24 WIB

Ternak Babi yang Mati Terserang ASF di Kabupaten Sikka Sudah 383 Ekor

Petugas Kesehatan Hewan Dinas Pertanian sedang mengambil sampel darah ternak babi yang dijual di Pasa Alok, Selasa (18/02/2024)

Petugas Kesehatan Hewan Dinas Pertanian sedang mengambil sampel darah ternak babi yang dijual di Pasa Alok, Selasa (18/02/2024)

MAUMERE-LENTERAPOS, Jumlah ternak babi di Kabupaten Sikka yang mati terserang African Swine Fever (ASF) sejak Oktober 2024 hingga kini sudah 383 ekor. Jumlah tersebut tersebar di 9 kecamatan.

Berikut rinciannya; Kecamatan Talibura; Desa Henga 119 ekor, Desa Lewomada 9 ekor. Kecamatan Alok;  Kelurahan Kota Uneng 12 ekor, Kelurahan Madawat 2 ekor. Kecamatan Alok Barat; Kelurahan Hewuli 19 ekor, Kelurahan Wolomarang 1 ekor, Kelurahan Wailiti 95 ekor.

Kecamatan Nita: Desa Nitakloang 5 ekor dan Desa Bloro 1 ekor. Kecamatan Palu’e: Desa Ladolaka 8 ekor, Desa Rokirole 72 ekor, Desa Reruwairere 5 ekor. Kecamatan Magepanda: Desa Done 3 ekor. Kecamatan Koting; Desa Paubekor 4 ekor, Desa Ribang 1 ekor. Kecamatan Kangae; Desa Teka iku 10 ekor. Kecamatan Bola; Desa Bola 17 ekor.

Baca juga  Belum Ada Hasil, Soal Pagar Rumah Ganggu Akses Warga RT 28 Mautapaga

Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sikka, Jemy Satriawan Sadipun, SP., M.Si., Selasa, (18/02/2025) menjelaskan, jumlah kasus ASF tersebut adalah yang terlapor. Ada juga kasus kematian ternak babi yang diduga ASF tetapi tidak dilaporkan.

Sejauh ini kata Jemy, belum ada vaksin ataupun serum ASF yang tersedia di Dinas Pertanian Sikka. Begitu juga dengan vitamin dosis tinggi (biotin) dan desinfektan dari Dinas Pertanian Provinsi NTT juga belum tersedia.

Baca juga  Vaksinasi Covid-19 Capai 77,3 Persen, Sikka Masuk Zona Hijau Jelang Natal 2021

“Vaksin dan serum ASF kita belum ada. Kalau vitamin dosis tinggi dan desinfektan dari Dinas Pertanian NTT juga belum dikirim,” jelasnya.

Untuk sementara lanjut Jemy, pihaknya dan sejumlah stakeholder terkait lebih mengintensifkan pemantauan lalu lintas hewan dari dan keluar Kabupaten Sikka sesuai instruksi Bupati Sikka serta melakukan pemeriksaan kesehatan ternak babi yang akan dijual di sejumlah pasar di Kabupaten Sikka.

Baca juga  Dugaan Penganiayaan Di JL Brai, Ternyata HP Almarhum YVL dan Isteri Pelaku Sudah Di Reset

Selain itu kata Jemy, pihaknya juga mengedukasi para pedagang ternak (papalele) babi agar mau memeriksakan kesehatan ternak babi sebelum dijual.

“Kami juga mengimbau kepada masyarakat yang apabila memiliki ternak babi yang menunjukan gejala sakit, agar segera melapor kepada petugas kesehatan hewan yang terdekat sehingga bisa dilakukan pemeriksaan dan langkah langkah pencegahan penularan penyakit ke ternak sekitar,” ungkapnya. (VT)

Share :

Baca Juga

NTT Update

Cegah Abal-abal, SMSI NTT : Bermitra Pada Media Online Berbadan Hukum PT

NTT Update

Penjabat Bupati Sikka Kunjungi Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi 

NTT Update

Puji Tuhan, Polres Sikka Tangkap Pelaku Pembunuh Anak Di Nirangkliung

NTT Update

92,05 Persen Warga di Manggarai Timur Sudah Berlistrik PLN

NTT Update

Tim SAR Perluas Radius Pencarian Korban Banjir Sungai Wae Jare

NTT Update

Vonis Perkara TPPO 13 Anak Pekerja Pub di Maumere Jadi Atensi Seluruh JPU, Kejari Sikka: Kita Berjuang Sampai Titik Terakhir 

NTT Update

Kasus Covid-19 Meningkat, Perayaan Semana Santa di Flotim Tahun 2022 Resmi Dibatalkan

NTT Update

Kapolres Sikka Beri Bantuan Sosial Untuk Penghuni Panti Dymphna