MAUMERE-LENTERAPOS, Tim Asesor Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M) melakukan visitasi ke Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Muhammadiyah Al Fatah Nangahale, di Desa Nangahal, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka. Sabtu, 26/10/2024.
Kedatangan Tim Asesor BAN-S/M dalam rangka akreditasi ini disambut segenap guru guru dan tenaga pendidik MIS Muhammadiyah Al Fatah Nangahale dan perwakilan siswa/i dan perwakilan dari orang tua Siswa/i serta komite.
Kepala MIS Muhammadiyah Al Fatah Nangahale, Rasman Nurdin, S.Pdi, menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kunjungan tim asesor.
“Semoga setiap langkah kita bersama yang ada disini, termasuk kedatangan tim asesor kesini (MIS Muhammadiyah Al Fatah Nangahale, red) dicatat dan mendapat berkah serta bernilai ibadah dari Allah yang maha Esa,” ujar Rasman Nurdin.
Ia mengatakan, kesempatan tersebut merupakan momen berharga dan istimewa bagi keluarga besar MIS Muhammadiyah Al Fatah Nangahale, sebab, tidaklah mudah untuk mengikuti proses visitasi akreditasi.
Rasman juga memberi gambaran singkat kepada Tim Asesor tetang keadaan lembaga sekolah MIS Muhammadiyah Al Fatah Nangahale.
“Pada kesempatan yang berbahagia ini dengan hormat kami memberikan waktu yang seluas-luasnya kepada bapak (Tim Asesor, red) untuk menilai kami, kelayakan kami,” ujar Rasman.
Ia berharap, hasil visitasi tersebut menjadi bahan evaluasi bagi MIS Muhammadiyah Al Fatah Nangahale untuk berbenah menjadi lebih baik kedepan.
“Setelah ini agar ada arahan, bimbingan dan masukan kepada kami untuk kami perbaiki, karena melalui akreditasi dan visitasi ini, apa yang menjadi kekurangan kami hari ini bisa kami benahi melalui arahan dan masukan dari bapak Tim Asesor,” pinta dia.
Dr. Drs. Yosef Demon, M.Hum., selaku Tim Asesor menyampaikan bahwa akreditasi merupakan sebuah bentuk akuntabilitas serta syarat pertanggungjawaban kepada masyarakat yang telah menaruh kepercayaan kepada sekolah, termasuk MIS Muhammadiyah Al Fatah Nangahale.
Ia mengapresiasi, meski dengan keterbatasan, namun MIS Muhammadiyah Al Fatah Nangahale masih mampu mempertahankan eksistensinya hingga saat ini. Dikatakan, sebuah lembaga pendidikan tidak hanya bisa dinilai dari wujud bangunan fisik semata, tetapi harus dilihat juga dengan isinya; tenaga pendidik, manajemen, termasuk sarana dan prasarana pendukung.
“Kita tidak bisa melihat bentuk wujud sarana prasarana sebagai representasi dari casing, tapi kita lihat apa isinya. Bisa jadi 5 atau 10 tahun mendatang, sarana dan prasarana akan mengalami perubahan. Bisa saja dari lantai satu menjadi lantai dan seterusnya,” ujarnya.
Yosef berharap agar seluruh pelaku pendidikan di MIS Muhammadiyah Al Fatah Nangahale membangun jejaring dengan berbagai elemen demi perkembangan lembaga tersebut.
“Kemenag disana itu tempat untuk kita mengadu, ada banyak sekali bantuan dan sumbangan dari Kemenag. Tapi, apakah madrasah ini berkenan ada disana?,” tanya dia.
Ia mengajak semua yang hadir agar kembali merefleksi diri, bahwa semua lembaga pendidikan adalah untuk melayani anak bangsa. “Apapun bentuk sarananya, sama sekali tidak menjamin mutu lulusan sekolah,” ujar dia.
Adapun yang dilakukan dalam visitasi tersebut yakni; observasi, penelaahan dokumen serta wawancara dengan pihak madrasah, perwakilan dari orang tua, komite sekolah dan peserta didik. (FAIDIN)