MAUMERE-LENTERAPOS, Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) merupakan satu dari 3 Dharma Perguruan Tinggi yang harus dilaksanakan oleh insan perguruan tinggi.
Seperti halnya yang dilakukan oleh 3 dosen dan 2 mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Programs Studi Bahasa Inggris, Universitas Muhammadiyah Maumere (UNIMMOF).
Mereka melakukan kegiatan pelatihan kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Suka Maju di Desa Namangkewa, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka dengan memanfaatkan buah kelapa.
Dalam pelatihan yang digelar selama 5 hari (21025/10/2024) ketiga dosen yakni; Rikardus Nasa, M.Pd, Mariana Sada, M.Pd dan Nur Chotimah, M.M., mengajarkan tentang bagaimana mengolah bahan baku buah kelapa menjadi berbagai produk olahan yang bernilai ekonomis.
Ketua tim PKM, Rikardus Nasa, M.Pd., menjelaskan, bahwa program tersebut didasari oleh 2 hal. Pertama, Kabupaten Sikka memiliki salah satu hasil pertanian unggulan yaitu buah kelapa. Sayangnya, buah kelapa yang dihasilkan oleh petani langsung dijual tanpa diolah terlebih dahulu. Hal ini jelas merugikan petani karena buah kelapa tersebut dapat diolah untuk meningkatkan nilai jualnya.
Kedua, observasi awal menunjukkan bahwa Kelompok Wanita Tani Suka Maju memerlukan suatu kegiatan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas anggotanya, sehingga anggotanya mempunyai penghasilan tambahan untuk membantu perekonomian keluarganya.
Dikatakan, program pengabdian kepada masyarakat dikategorikan dalam skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat untuk tahun anggaran 2024.
Dikatakan, tersebut mencakup sosialisasi, pelatihan intensif mengenai pengolahan buah kelapa terpadu dan pelatihan terkait strategi pemasaran produk. Dalam pelatihan ini, para anggota KWT Suka Maju mendapatkan bimbingan langsung dari instruktur dan tenaga ahli yang memberikan panduan teknis, mulai dari pemilihan bahan baku hingga teknik pengemasan yang tepat.
Hasil dari kegiatan PKM ini adalah peningkatan pengetahuan dan keterampilan anggota KWT Suka Maju tentang pengolahan kelapa terpadu, pengadaan teknologi tepat guna serta peningkatan pengetahuan dan keterampilan terkait pemasaran produk.
Adapun produk yang dihasilkan yaitu, minyak kelapa murni (Virgin Coconut Oil), minyak goreng dan pakan ternak. Produk tersebut kemudian dikemas dalam kemasan yang menarik dan dipasarkan secara langsung (hand to hand) dan secara online dilakukan melalui sosial media seperti WhatsApp, Facebook dan Instagram.
“Dengan adanya program ini, diharapkan Kelompok Wanita Tani Suka Maju bisa lebih berdaya dan mampu meningkatkan produktivitas serta perekonomian masyarakat desa Namangkewa melalui pengembangan produk kelapa yang beragam dan memiliki nilai tambah,” ungkap Rikardus.
Salah satu anggota Kelompok Wanita Tani Suka Maju, Beata Adriana menyampaikan, pelatihan ini memberikan manfaat besar bagi kelompoknya.
“Dengan adanya pelatihan ini, kami tidak hanya belajar mengolah buah kelapa menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi, tetapi juga dibekali pengetahuan tentang strategi pemasaran, sehingga produk kami bisa bersaing di pasar,” ungkapnya. (Rifat)