MAUMERE-LENTERAPOS, Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Dinas Kesehatan Sikka mulai melakukan pelayanan pemeriksaan kesehatan bagi masyarakat pasca dilaunching oleh Pejabat Bupati Sikka, Alfin Parera, pada puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60 Tingkat Kabupaten Sikka, Selasa, 19/11/2024.
Alfin Parera menjelaskan, kehadiran Labkesda ini memberi dampak positif selain untuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat, juga untuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sikka.
“Untuk awal ini, Pemkab Sikka melalui KORPRI akan mensuport pembiayaan pemeriksaan kesehatan bagi ASN yang menjelang pensiun sehingga sudah bisa ada PAD dari Labkesda ini,” jelas Alfin.
Untuk mendukung pelayanan Labkesda, Pemkab Sikka telah menetapkan Peraturan Daerah (Perda) retribusi tarif layanan Labkesda dan mulai efektif berlaku pada tahun 2025.
Target Menjadi Labkesmas
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus menjelaskan, dengan dukungan peralatan dan layanan yang optimal dengan harga yang kompetitif sesuai Perda, kehadiran Labkesda ini bukan untuk mematikan usaha laboratorium swasta yang ada. Tetapi lebih sebagai stabilisator untuk menjaga standar harga bagi masyarakat yang ingin mengakses pelayanan sejenis.
“Kalau layanan yang sama di laboratorium swasta lebih baik dengan harga dibawah, maka silahkan masyarakat ke laboratorium swasta. Intinya adalah tanggung jawab untuk bisa memberikan pelayanan yang berkualitas dan terjangkau kepada masyarakat,” jelasnya.
Dikatakan, ke depan Pemkab Sikka mentargetkan Labkesda ini akan ditingkatkan menjadi Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas). Dengan menjadi Labkesmas. “Kalau statusnya sudah menjadi Labkesmas, maka otomatis akan menjadi atensi Kementerian Kesehatan,” jelasnya.
Saat ini kata Herlemus, Labkesda Dinkes Sikka ditunjuk oleh Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur menjadi laboratorium intermediate, yakni laboratorium rujukan wilayah Flores dan Lembata untuk pelayanan tertentu.
“Kami juga sedang berupaya agar Labkesda ini juga bisa melakukan uji nutrisi tanah. Dengan mengetahui nutrisi tanah, maka akan memberi gambaran bagi Pemkab Sikka melalui dinas teknis untuk bisa meningkatkan produktivitas pertanian kita,” urainya.
Saat ini kata Herlemus, Labkesda masih berupa Unit Pelaksana Teknis (UPT). Desember 2024 nanti akan ditingkatkan menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) bersama 4 puskesmas; Puskesmas Kopeta, Waigete, Nita dan Paga.
“Dengan menjadi BLUD maka Labkesda dan 4 puskesmas tersebut akan lebih fleksibel mengelola anggaran sendiri dan tidak tersendat oleh siklus APBD. Kita juga akan upayakan untuk puskesmas lainnya menjadi BLUD setelah Maret 2025,” tandasnya.
Meski Labkesda Dinkes Sikka telah beroperasi, namun Herlemus mengakui bahwa masih membutuhkan sarana pendukung yakni air conditioning (AC) sebagai penunjang pada unit Biosafety Level Laboratory (BSL2).
Dimana, BSL2 ini adalah unit yang hanya dikhususkan untuk pemeriksaan atau penelitian mikrobiologi dan virus yang rentan menular pada manusia.
“Peralatan BSL2 sudah ada, hanya belum ditempatkan di unit BSL2 karena AC di unit BSL2 belum ada. Kita masih membutuhkan anggaran untuk pengadaan AC, sebab kalau AC tidak ada, maka saya tidak berani masukan peralatan BSL2,” tandasnya. (VT)