MAUMERE-LENTERAPOS, Satu unit mobil pick up yang memuat 9 ekor babi dan 4 ekor kambing dari Kabupaten Nagekeo diamankan Tim gabungan dari Dinas Pertanian Kabupaten Sikka dan Anggota Kepolisian Sub Sektor Ndete, di Kantor Pos Polisi (Pospol) Ndete, Kecamatan Magepanda, Kamis 13/02/2025.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Perkebunan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sikka, Jemy Satriawan Sadipun, SP., M.Si., menjelaskan, pengamanan terhadap pick up yang memuat babi itu berdasarkan informasi dari masyarakat.
Dikatakan, babi babi tersebut dibeli dari Penginanga, Nagekeo oleh pedagang untuk dibawa ke Geliting. “Tim melakukan pencegatan mobil tersebut di Kampung Kolisoro, dan selanjutnya diamankan di Pos Pol Ndete untuk diambil keterangan,” jelasnya.
Selanjutnya kata Jemy, untuk sementara babi babi tersebut diamankan di kandang pedagang yang membeli babi tersebut di Kewapante selama 14 hari untuk dilakukan pengamatan (surveilans) dan uji klinis di Laboratorium Veteriner Dinas Pertanian Sikka.
“Pedagang yang membeli babi tersebut juga sudah tanda tangan berita acara untuk tidak menjual babi babi tersebut selama masa surveilans 14 hari. Nanti petugas veteriner Dinas Pertanian dan Polsek Kewapante akan melakukan pengamatan,” ujarnya.
Langkah tersebut kata Jemy bertujuan untuk mengendalikan laju persebaran virus flu babi Afrika (African Swine Fever/ASF) dari dan ke Kabupaten Sikka.
Masih kata Jemy, sesuai instruksi Bupati Sikka nomor: Distan.524.3/34/II/2025 Tanggal 13 Februari 2025 menginstruksikan kepada semua stakeholder untuk melakukan pengawasan lalu lintas ternak babi dan produknya pada pintu masuk antar kabupaten di wilayah perbatasan daratan Pulau Flores serta pelabuhan laut.
Mendekati 400 Ekor
Sementara itu, dari data sementara, ternak babi yang mati terserang ASF sejak Oktober 2024 mencapai 360an ekor. Jumlah tersebut tidak termasuk yang tidak dilaporkan. Adapun persebaran terbanyak di wilayah Kecamatan Talibura dan Alok Barat.
Jemy mengaku bahwa pihaknya telah bersurat ke Direktorat Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian dan Dinas Pertanian Provinsi untuk bantuan vaksin atau serum ASF.
“Vaksin ASF belum ada. Sementara serum ASF juga produksinya masih terbatas. Untuk sementara, Dinas Pertanian Provinsi NTT akan membantu dengan vitamin dosis tinggi (biotin) dan desinfektan yang akan dikirim besok,” jelasnya.
Dengan meningkatnya kasus ASF, Jemy mengimbau pemilik ternak babi di Kabupaten Sikka untuk lebih mawas terhadap kondisi ternak serta memperhatikan kebersihan kandang. (VT)