MAUMERE-LENTEDAPOS.ID, Warga Kabupaten Sikka kini lebih memilih mengkonsumsi ayam potong beku kemasan dari Surabaya. Itu dikarenakan harga ayam beku tersebut jauh lebih murah dibanding ayam potong lokal.
Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Viator Nong mengakui kondisi saat ini daging ayam potong lokal sangat mahal sehingga setiap harinya warga lebih memilih membeli ayam beku kemasan yang dijual di pasar-pasar lokal di Kabupaten Sikka. Selain didatangkan dari Surabaya, ayam beku kemasan juga didatangkan dari Makassar dan Kupang.
“Daging ayam potong di Sikka mahal. Daging ayam yang dikonsumsi oleh warga di Sikka ini saat kebanyakan adalah ayam beku kemasan yang didatangkan dari Surabaya,” ujar dia, Sabtu 12 Maret 2022.
Ia mengaku dalam sebulan ada sekitar 30 sampai 50 ton ayam beku kemasan beredar di Kabupaten Sikka. “Karena daging ayam potong lokal mahal. Kita pun terpaksa keluarkan rekomendasi untuk terima ayam beku kemasan. Dalam sebulan ada sekitar 30 sampai 50 ton daging ayam beku kemasan beredar di Sikka. Itu artinya, yang kita makan setiap hari itu, ayam beku kemasan dari Surabaya, ayam lokal kita mahal sekali,” ungkap Viaktor.
Selain daging ayam, ia pun mengaku telur yang dikonsumsi oleh warga Kabupaten Sikka juga didatangkan dari Surabaya. Hal ini dikarenakan telur lokal belum bisa penuhi kebutuhan masyarakat.
“Telur ayam juga kita datangkan dari Surabaya. Telur ayam lokal sangat sedikit. Maka kita harus datangkan telur-telur ayam dari Surabaya agar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat kita,” pungkas dia.
Sementara itu, berdasarkan pantauan lenterapos, Minggu 13 Maret 2022, harga daging ayam di Pasar Alok, Maumere berkisar Rp 60 ribu sampai 70 ribu per ekor . Sementara ayam beku kemasan harganya hanya Rp 40 ribu per ekor. (AL)