MAUMERE-LENTERAPOS.ID, Maria Goreti warga Desa Talibura, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur menjadi korban pemukulan yang diduga dilakukan oleh seorang oknum pelajar berinisial D.
Peristiwa pemukulan ini pun terjadi di Depan Rumah Camat Talibura yang ada di Kampung Baru pada Sabtu 01 Januari 2022 sekitar 09.00 WITA malam.
Akibatnya, wajah ibu berusia 54 tahun itu menderita memar hingga dirinya tidak bisa melakukan aktivitas di rumahnya sebagai ibu rumah tangga.
Menurut suami korban Blasius Leang kejadian ini berawal ia memboncengi istrinya dengan menggunakan kendaraan sepeda motor dengan melakukan perjalanan dari Desa Tilang menuju ke Desa Talibura. Pasalnya, ia bersama istrinya baru habis bakar lilin di Desa Tilang.
Lanjut dia, sesampainya di depan rumah Camat Talibura sekitar malam hari, ia melihat sejumlah motor parkir dibadan jalan. Kemudian ia pun menghindar motornya. Akan tetapi motor yang ia kendarai itu menyenggol speaker aktif yang diletakkan di badan jalan.
“Setelah saya tabrak itu speaker aktif, sekelompok orang yang duduk-duduk lagi mengkonsumsi minum keras di rumah camat Talibura itu pun berteriak dan marah-marah. Saya pun baru mau berhentikan motor saya, tiba-tiba salah satu dari mereka datang langsung pukul wajah istri saya yang masih duduk di atas motor,” papar dia, Senin 3 Januari 2022.
Setelah itu kata dia, ia pun turun dari motornya hendak mau melawan akan tetapi istrinya terus menarik bajunya untuk tidak membalas.
“Mereka sudah keliling saya. Saya mau lawan tetapi istri saya tarik baju saya terus dan saya pun mengalah. Posisi mereka mabuk semua. Mereka minum-minum di depan rumahnya Camat Talibura” tandas Blasius ini.
Kemudian kata dia, istri dari camat Talibura pun keluar dari rumah hingga tetangga disekitar juga ikut keluar rumah menghampiri kami berdua. Setelah itu, ia bersama istrinya dibawah kedalam rumah Camat Talibura.
“Saya dengan istrinya langsung dibawah ke dalam rumah Camat Talibura. Kami sempat duduk dengan pak Camat Talibura. Tetapi pak Camat Talibura juga tidak diskusi persoalan peristiwa pemukulan itu. Setelah itu, saya tidak lihat lagi pak Camat Talibura. Saya hanya lihat istri dari Pak Camat Talibura ambil minyak dan mengobati istri saya. Setelah itu, kami langsung pamit pulang,” ujar dia
Keesokan harinya, kata dia, ia pun bersama istrinya langsung membuat laporan polisi di Polsek Waigete. Menurut dia, dari laporan polisi itu, pihak dari Kepolisian Polsek Waigete pun langsung menahan pelaku.
“Informasi yang saya peroleh, pelaku sudah ditahan oleh Polisi. Pelaku itu masih sekolah di salah satu SMA yang ada di Kecamatan Talibura. Pelaku yang pukul itu masih sekolah kelas tiga SMA,” papar dia.
Sementara itu, Maria Goretti yang menjadi korban pemukulan itu mengatakan, setelah ia dipukuli oleh pelaku dirinya bersama suaminya langsung melakukan visum di Puskesmas Waigete.
“Pak Polisi yang bawah kami ke Puskesmas Waigete untuk visum,” ujar dia.
Dia pun menceritakan lagi setelah ia dipukul, matanya merasa gelap karena mengenai wajahnya langsung hingga memar.
“Saya merasa sakit apalagi dekat mata. Kepala saya juga sakit. Ini sekarang masih bengkak,” ujar dia sambil menunjukan wajahnya.
Ia pun mengaku sampai saat ini dirinya tidak bisa melakukan aktivitas sebagai ibu rumah tangga karena masih merasakan sakit.
” Saya tidak bisa buat apa-apa karena masih sakit. Kasus ini saya sudah laporkan ke polisi. Katanya pelaku sudah ditahan,” pungkas dia.
Sementara itu, Kapolres Sikka AKBP Sajimin melalui Kabag Humas Polres Sikka, Margono mengaku belum mengetahui kejadian pemukulan tersebut.
“Saya belum tahu informasi itu. Jadi bersabar sedikit. Saya cek dulu,” ujar Margono dengan singkat. (AL).